Oleh: Raihul Fadjri
Terasmedan – Perupa Tina Wahyuningsih membawa penonton ke alam fantasi kehidupan keluarga lewat karya seni serat (fiber art) berupa boneka dari materi kain pada pameran bersama Cahaya Novan bertajuk “TRIP: Memapaki Jalan yang Manasuka” di Artotel Yogyakarta, 12 Januari -12 Maret 2023.
Tina membuat citraan bentuk trimatra dari bahan kain dengan menyambungkan satu sama lain dengan tehnik jahitan yang menghasilkan bentuk boneka. Dia juga menambahkan elemen kebentukan dengan melukis berbagai citraan dengan cat akrilik di atas permukaan kain pada lima karya seri bertajuk Family Trip.
Ada bentuk bulat bumi dengan sosok yang sedang berjalan di atasnya (Family Trip#5, 2023), pada karya lain ada bentuk susunan wajah figur dengan bentuk dua roda di bagian bawahnya (Family Trip#4). Sedang pada karya bertajuk Family Trip#3 Tina menambahkan bentuk tiga burung yang hinggap di atas bentuk sosok wajah yang mengesankan seorang bocah.
Ruang imaji Tina makin meluas dalam kebiruan bentuk ikan berwajah manusia yang justru sedang melayang di antara kumpulan bentuk awan di angkasa (Family Trip#2).
Puncaknya pada karya bercorak instalatif, Tina membangun suasana perjalanan hidup dengan menampilkan berbagai citraan bentuk pada tebaran bentuk awan di angkasa dalam warna putih dan merah (Family Trip#1, 2023). Ada awan putih yang memboyong bentuk wajah bocah, bentuk rumah dan pohon cemara nan runcing ujungnya. Ada pula awan yang menopang bentuk rumah yang menjulang dan bentuk pohon. Diantara jejeran bentuk awan itu berkelebat sejumlah burung bak sedang mengepakkan sayapnya.
“Wajah sebagai gambaran kongkrit suasana dalam pikiran manusia seperti dalam fantasi. Mata terpejam dan gulungan boneka awan dan rumah, serta tubuh yang menjadi ikan sebagai bentuk kebebasan yang sangat utopia sekaligus liar,” tulis Karen Hardini dalam teks pengantar pameran ini.
Seni serat seperti karya Tina Wahyuningsih ini sudah menjadi bagian dari seni rupa kontemporer sebagaimana karya lukis Cahaya Novan. Dia menampilkan tujuh karya lukis berukuran mungil dengan mengeksplorasi bentuk hewan laut gurita (Octopoda).
Sebagaimana Tina, karya lukis Cahaya Novan sarat dengan fantasi berbalut warna-warna cerah. Ada gurita mengenakan helm astronot dengan tentakelnya memeluk roket yang melesat menembus ruang angkasa (Kujemput Kamu, 2022). Ada pula seri gurita yang bersentuhan cuan dengan simbol mata uang dollar (Tuhan Baik #1,2,3,4,5, 2023). “Seolah dengan sengaja dipertontonkan untuk menandai jejak perjalanan yang makin lugas dan realistis dalam urusan domestik hingga spiritualitas hubungannya dengan pemilik kehidupan,” tulis Karen Hardini