Home Kesehatan Pria Ini Tawarkan Jasa Antar-Jemput Pasien Covid-19, Rela Dibayar Seikhlasnya

Pria Ini Tawarkan Jasa Antar-Jemput Pasien Covid-19, Rela Dibayar Seikhlasnya

530
Satya Swandaru supir antar-jemput pasien Covid-19. Foto: Ist

Sering bingung memutuskan mana pasien yang harus diantar, karena terlalu banyak yang menghubunginya.

Terasmedan – Satya Swandaru (36), asal Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menawarkan jasa antar-jemput pasien Covid-19 ke rumah sakit. Dia sama sekali tidak mematok tarif bagi orang yang membutuhkan jasanya.

“Awalnya ada teman saya yang terpapar Covid-19 dan sulit mendapatkan transportasi, dan ada juga yang takut dengan ambulans,” ujar Satya pada Rabu (11/8/2021).

Kemudian dia menulis di akun Twitter @ellyaqul: “Info bermanfaat gaes, boleh di share siapa tau ada yg membutuhkan. Lokasi Jogja.”

Dalam cuitan itu ia melampirkan foto dengan keterangan berbunyi, “Ready antar jemput pasien Kopit..dari rumah sampai RS atau sebaliknya dan siap luar kota…pakai mobil pribadi..buat yang takut pakai ambulan…driver hanya pakai kacamata + masker +sekat mobil saja..jadi pasien atau tetangga tidak panik….tarif seiklasnya dan semampunya saja…enggak juga gpp.. bisa hub 089667802486 (satya) monggo bisa di share jika ada yg membutuhkan…”

Alhasil banyak orang yang menghubungi untuk memakai jasanya. “Awalnya hanya heran kok banyak yang menghubungi saya. Dalam sehari saya bisa mengantar 3-4 pasien. Sebenarnya banyak yang menghubungi, tapi pas waktunya bersamaan,” katanya.

Mobil Setya Swandaru. Foto: Suara.com

Bahkan Satya pernah mengantar tujuh pasien dalam waktu sehari. Akibatnya, dia sering bingung memutuskan mana pasien yang harus diantar karena terlalu banyak yang menghubunginya. Oleh karena itu, mau tidak mau dia harus menolak panggilan yang masuk.

“Karena cuma saya sendiri jadi kewalahan maka ada yang saya tolak. Untuk yang ditolak, saya minta di hari berikutnya kalau memang sabar menunggu,” tambahnya.

Tidak ada bunyi nguing-nguing suara sirine, karena Satya mengantar pasien tidak memakai mobil ambulan, melainkan dengan mobil Daihatsu Ayla. Dia juga tidak memakai alat pelindung diri (APD). Satya hanya memakai masker, kacamata anti-debu dan bakteri, serta sekat di dalam mobil yang memisahkan antara dirinya dengan pasien.

“Cuma pakai alat itu saja saat membawa pasien ke rumah sakit,” ujar dia.

Adapun permintaan pasien paling jauh berasal dari Kulon Progo. Padahal posisinya saat itu dia sedang berada di Bantul.

“Saya harus menempuh perjalanan dari Bantul ke Kulon Progo selama satu jam. Padahal jarak rumah si pasien dari Sentolo ke RSUD Wates hanya sekitar delapan menit,” selorohnya.

Sementara, kondisi pasien yang paling memprihatinkan yang pernah ia antar dalam kondisi positif Covid-19, stroke, sesak napas, dan tidak bisa jalan. Kendati begitu, ia tetap mengantarkan pasien tersebut atas nama kemanusiaan.

“Ya tetap saya antar ke rumah sakit karena sudah komitmen,” ujarnya.

Satya mengaku tidak ada tarif tertentu. Alasannya, tidak semua mampu membayar dan saat terpapar virus corona pasti juga sudah banyak mengeluarkan biaya tak terduga. Bahkan tidak jarang uang yang dia dapat dari hasil mengantar pasien tidak sebanding dengan uang bensin yang ia keluarkan.

“Saya tidak mematok tarif, seikhlasnya saja tetap insyaallah nutup (untuk beli bensin). Karena ada juga pasien yang mampu memberikan lebih, sehingga bisa untuk menutup ongkos operasional,” ujar karyawan perusahaan swasta itu.

Aksi kemanusiaan itu sudah dia lakoni kurang lebih selama enam bulan terakhir. Dia menyatakan akan terus melakukannya selama perpanjangan PPKM. “Selama saya masih sehat dan kuat akan melakukannya,” ujarnya.#

Sumber: Suara